VAKSIN PASIF (Oleh : Riska Nimas Pramesti

Definisi

Terkait hubungannya vaksin, vaksinasi dan immunisasi, banyak sumber yang

beredar bahwa kedua istilah ini memiliki pengertian yang sama, maka dari itu akan

saya paparkan semuanya;

 Vaksin adalah bakteri dan virus yang telah dilemahkan.

Jadi vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke tubuh manusia dengan tujuan

untuk mendapatkan efek kekebalan terhadap penyakit tertentu.

 Imun merupakan istilah lain dari kekebalan tubuh.

Jadi immunisasi adalah proses untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit

tertentu.

Artinya, vaksinasi adalah bagian dari immunisasi sedangkan immunisasi belum

tentu bagian dari vaksinasi.

Vaksinasi atau Immunisasi adalah salah satu cara untuk mencegah

terkenanya berbagai macam penyakit infeksi. Vaksinasi bisa di bedakan

menjadi dua, yaitu vaksinasi secara aktif dan pasif.

Karena bagian saya ialah membahas tentang vaksin pasif, saya akan

menjelaskan vaksin pasif ataupun sejenisnya.

Imunisasi pasif

Imunisasi pasif adalah elemen-elemen pra-sintesis dari sistem kekebalan

yang dipindahkan kepada seseorang, sehingga tubuhnya tidak perlu

membuatnya sendiri elemen-elemen tersebut.

Contoh penyakit dan hal yang menggunakan vaksinasi atau immunisasi

pasif;

1. Akhir-akhir ini, antibodi dapat digunakan untuk imunisasi pasif.

2. Terkena infeksi tetanus atau rabies.

3. Yang terkena racun ular.

4. Dan juga imunisasi pasif juga terjadi pada bayi yang baru lahir.

Cara pemberian

Pada kasus terinfeksi tetanus atau rabies, caranya adalah dengan menyuntikkan

vaksin di dua bagian tubuh yang berbeda. Sesudah resorpsi / penyerahan bahan

vaksinnya dan mencapai aliran darah, antibody yang di suntikkan akan

mentralisasi antigen atau toksin yang mungkin ada dan tetap bertahan di dalam

darah sampai tubuh kita menghasilkan antibody sendiri sebagai respon imunisasi

aktif yang di berikan tsb. Dalam hal ini, Interval waktu sampai pembentukan

sendiri antibody tsb bisa di jembatani.

Lalu jika terkena racun ular. Zat yang di produksi ini bernama Antivenin ( atau

Antivenom), yaitu dengan cara menyuntikkan jumlah kecil dari racun ular tsb ke

binatang, terutama kuda, domba, kambing atau kelinci. Binatang2 ini kemudian

membentuk antibody melawan protein yang ada dalam racun tsb, kemudian

antibody nya di “saring” (ekstraksi) dari darah hewan2 tsb, di ambil dan di berikan

ke pasien yang terkena gigitan ular.

Serupa dengan imunisasi pasif juga terjadi pada bayi yang baru lahir. Si bayi

mendapat antibody dari ibunya melalui plasenta dan bisa terlindungi untuk jangka

waktu tertentu akan munculnya penyakit infeksi. Imunitas “pinjaman” ini akan

berkurang efeknya dalam beberapa bulan pertama. Jika Sang Ibu tetap menyusui

anaknya, antibody sang ibu masih tetap bisa di berikan melalui ASI sehingga si

bayi masih bisa tetap terlindungi akan bahaya penyakit infeksi ( tidak untuk semua

jenis penyakit, terutama yang menyerang sistem pencernaan).

DAFTAR PUSTAKA

Alimul. 2006. Ilmu Keperawatana anak. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat. 2009. Metodelogi Analisis Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REAKSI HIPERSENSITIVITAS

KOMPLEMEN

IMUNORESTORASI