Postingan

Vaksin aktif Vaksin aktif (live vaccine) adalah vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit dalam keaadan hidup, tetapi sudah dilemahkan, yang akan tumbuh dan berkembang baik dalam tubuh induk semang yang divaksin. Contoh Penyakit yang dapat di sembuhkan dengan vaksin serta cara pengobatan dan beberapa obat yang dapat digunakan. Cacar air Penyembuhannya dengan cara Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), adengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock. Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gej

Imunosupresan (Mieke Maeliyah 1604015110)

Imunosupresan Imunosupresan merupakan kelomok obat untuk menekan respon imun, seperti pencegahan transpalasi, mengatasi penyakit autoimun dan mencegah hemolisis rhesus Immunosupresan digunakan tiga indikasi utama: transplantasi organ 1. Penyakit autoimun 2. Pencegahan hemolisis rhesus pada neonates Prinsip umum imunosupresan untuk mencapai hasil terapi yang optimal : 1. Respon imun primer lebih mudah dikendalikan dan ditekan dibandingkan dengan respon imun sekunder 2. Obat imunosuresan memberikan efek yang berbeda terhadap antigen yang berbeda 3. Penghambatan respon imun lebih berhasil bila obat imunosupresan diberikan sebelum paparan terhadap antigen Contoh obat imunosupresan : a. Azatiopirin Untuk menekan penolakan cangkok organ ginjal, juga digunakan untuk pengobatan artiritis rheumatoid berat refrakter Efek samping : Ruam kulit, mual, muntah dan diare b. Metotreksat Untuk penyakit autoimun dan peradangan tertentu, saat ini disetujui untuk pengobatan artiritis rhe

KOMPLEMEN

Gambar
KOMPLEMEN – Jalur Aktivasi Komplemen ( ZETA RUKHSHAH ZAM ZAMY NUR)   1 604015144       بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ اَ لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ              JALUR AKTIVASI KOMPLEMEN Sistem komplemen dapat diaktifkan melalui 3 jalur, yaitu jalur lektin ,jalur klasik, jalur alternatif. Jalur klasik diaktifkan oleh kompleks imun sedangkan jalur alternatif dan jalur lektin tidak. Jalur lektin diawali dengan pengenalan manosa dari karbphidrat membran patogen oleh lektin dan jalur alternatif diawali oleh pengenalan permukaan sel asing. Meskipun aktivasi sistem komplemen diawali oleh tiga jalur yang berbeda,namun semua jalur berakhir dalam produksi C3b. Pada tingkat akhir dari semua jalur dibentuk MAC (Gambar 7.2). perbandingan antara jalur klasik dan alternatif terlihat pada Tabel 7.1     ·          Aktivasi komplemen jalur lektin Lektin adalah protein larut yang mengenal dan mengikat residu manosa

VAKSIN PASIF (Oleh : Riska Nimas Pramesti

Definisi Terkait hubungannya vaksin, vaksinasi dan immunisasi, banyak sumber yang beredar bahwa kedua istilah ini memiliki pengertian yang sama, maka dari itu akan saya paparkan semuanya;  Vaksin adalah bakteri dan virus yang telah dilemahkan. Jadi vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke tubuh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan efek kekebalan terhadap penyakit tertentu.  Imun merupakan istilah lain dari kekebalan tubuh. Jadi immunisasi adalah proses untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Artinya, vaksinasi adalah bagian dari immunisasi sedangkan immunisasi belum tentu bagian dari vaksinasi. Vaksinasi atau Immunisasi adalah salah satu cara untuk mencegah terkenanya berbagai macam penyakit infeksi. Vaksinasi bisa di bedakan menjadi dua, yaitu vaksinasi secara aktif dan pasif. Karena bagian saya ialah membahas tentang vaksin pasif, saya akan menjelaskan vaksin pasif ataupun sejenisnya. Imunisasi pasif Imunisasi pasif adalah

HIPERSENSITIFITAS TIPE IV

Gambar
Sofiana Hanifa 1604015075 Kelas 2K Dosen Wahyu Hidayati Senin, 29 Mei 2017 Hipersensitifitas Tipe 4 Sebagian besar hipersensitivitas tipe IV dipercaya merupakan penyebab dari autoimunitas. Reaksi autoimun biasanya ditargetkan langsung terhadap antigen sel dengan distribusi jaringan yang terbatas. Sehingga penyakit autoimun yang dimediasi sel T cenderung terbatas pada beberapa organ atau biasanya tidak sistemik. Jejas jaringan dapat juga mengiringi respon sel T normal terhadap mikroba. Sebagai contoh, pada tuberkulosis, terdapat respon imun terhadap  M. tuberculosis , dan responsnya menjadi kronik karena infeksinya sulit untuk dieradikasi. Inflamasi granulomatosa yang dihasilkan merupakan penyebab utama dari jejas pada jaringan normal pada situs infeksi dan kerusakan fungsional. Pada infeksi virus hepatitis, virusnya sendiri tidak bersifat sitopatik tinggi, tapi respons limfosit T sitolitik terhadap hepatosit yang terinfeksi yang menyebabkan jejas pada liver. Pada penyaki